| ||||
| ||||
“Buat apa Bupati/Walikota umumkan nilai seperti itu. Jelas tidak ada gunanya, kalau hanya ada nama peserta dan nilai. Sementara kita tidak tahu bagaimana perankingan yang sebenarnya. Apa benar nama yang diumumkan itu meraih nilai tertinggi berdasarkan perangkingan pada formasinya,” ketus Irman yang juga anggota komisi II DPRD kota dengan nada kecewa. Secepatnya Irman mendesak kepada Walikota agar segera umumkan daftar hasil perankingan tes CPNS kota. Minimal dengan ditempel di papan pengumuman, ataupun kaca kantor Walikota. “Kalau kendalanya tidak bisa di surat kabar, kan bisa di papan pengumuman ataupun kaca kantor Walikota. Pokoknya tidak alasan jika memang panitia tes menjamin tes berlangsung bersih dari unsur KKN,” lanjut Irman. Irman sendiri mengaku sudah berkali-kali menerima pengaduan baik dari tetangga kerabatnya yang kecewa dengan format pengumuman. “Mereka kira, yang diumumkan itu berurutan sesuai perankingan nilai terbesar. Misalnya, peserta tes CPNS formasi hukum ada 100 orang. Umumkanlah perankingan formasi hukum, sesuai dengan jumlah peserta. Sehingga tahu, nama yang berada di urutan teratas dialah yang berhak lulus. Itu yang benar, bukan berdasarkan abjad. Sehingga harapan mereka, walaupun tidak lulus namun puas karena hasil rangkingnya transparan,” jelas Irman ditemui RB di ruang kerjanya komisi II kantor DPRD kota kemarin. Apa tanggapan Walikota H.Ahmad Kanedi, SH, MH? Kepada RB kemarin Kanedi belum bisa memastikan apakah ia bakal umumkan hasil perangkingan secara terbuka seperti yang diusulkan fraksi PKS. Namun ia menegaskan, bagi peserta yang tidak lulus bisa melihat nilai dan perankingannya. “Saya kira dengan membuka peluang bagi peserta yang tidak lulus tes untuk melihat hasil perangkingan, sama saja dengan pengumuman. Dan ini sudah saya instruksikan sejak hasil tes diumumkan. Ini terbuka bagi seluruh peserta, mereka cukup menunjukkan bukti keikutsertaan tes saja. Jadi, kalau ditanya apakah ingin umumkan seperti hasil tes lalu saya pikir tidak perlu lagi,” ujar Kanedi. Gub: Jangan Lain Sendiri Lah Desakan dari DPRD dan elemen masyarakat, agaknya belum mampu mengubah pendirian Gubernur Agusrin M. Najamuddin untuk mengumumkan perankingan hasil tes CPNS 2007. Gub tetap memegang komitmen dengan bupati/walikota mengumumkan nilai tes CPNS 2007 yang lulus saja. Alasannya, menurut Gub, karena dirinya tak ingin beda sendiri atau mengingkari kesepakatan yang sudah ada. Beda kalau ternyata semua bupati/walikota mengingkari kesepakatan tersebut, ia pun akan ingkar. Walaupun pada dasarnya, dia tak keberatan kalau hasil perankingan tersebut diumumkan. Baik melalui media maupun di papan pengumuman Pemprov. Ia hanya ingin menghindari tudingan ingin cari popularitas. Gub sendiri memahami keinginan peserta, kalau memang mau diumumkan kini juga belum terlambat. Hanya saja, ia tak mau Pemprov dianggap mengingkari kesepakatan. Gub berjanji, tahun depan akan ada terobosan baru, dengan mengumumkan hasil perankingan. “Kalau saya sejak awal memang tak keberatan, mau ditempel dimana. Tinggal kita pajang kertas kemarin. Saya ajak wartawan mulai dari proses awal sampai akhir untuk membuktikan kita memang ingin murni. Tapi persoalannya sekarang, kesepakatan kita dengan kabupaten/kota hasil perankingan tak diumumkan. Ada kabupaten yang melanggar, itu bisa saja terjadi. Nah kalau yang melanggar provinsi, nanti banyak sekali omongan di belakang. Nah saya nggak tahan dengarnya. Kalau saya sih, jangankan mengumumkan mau dijadikan bungkus kacang goring juga nggak ada masalah,” ungkap Gub. |
Rabu, 06 Februari 2008
Masih Mengharapkan jadi PNS ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar